Jumat, 23 Januari 2015

Go And Forget

Kesunyian malam membawa anganku melayang mengenang semua ceritaku di masa lalu. 2013 tahun dimana hati sedang gelap dan suram. Ketika itu aku baru lulus SMA dan akan meneruskan kuliahku. Tetapi saat itu pula kisah cintaku baru kandas dengan orang yang aku sayangi.

Dret.. dret… suara getar hpku membuyarkan semua lamunanku. Dengan enggan ku buka dan ku baca bbm yang masuk. “Hi ka apa kabar?”Aku pun membalasnya. “eh kamu, baik. kenapa mo?”. “kangen sama kakak”. Ternyata orang yang menghubungi aku adalah cowok yang waktu SMA aku taksir sekaligus orang yang kusayangi sewaktu duduk dibangku SMA. bbm yang tak kuduga darinya menumbuhkkan benih-benih cinta yang dulu ku pendam sendiri. Awalnya aku ragu untuk apa dia datang ke dalam kehidupanku tapi keraguan itu berlalu seiring perkataannya yang menyatakan bahwa dia rindu denganku. Tanpa ragu aku pun menerimanya masuk dalam kehidupanku.

Semenjak dia hadir dalam hidupku, warna yang indah selalu terlukis dalam setiap jejak yang ku langkahkan. Dia sangat baik, perhatian, sangat menghormatiku dan tidak pernah menyakitiku. Bunga bunga asmara membuat kami terbuai sampai larut malam tiap harinya ku pun selalu bercakap dengannya . kami memang saling berkabaran lewat jejaring sosial tapi semenjak lulus sekola kami jadi tidak pernah bertemu hanya rindu yang bisa terucap dalam kata. hingga akhirnya akupun memilih untuk menghilang dan melupakannya.

Akhirnya setelah 1 tahun berlalu, aku sudah tidak pernah lagi berkabar dengan moki, lelaki yang pernah ku cintai sewaktu kelas 3 sma. Sekarang aku sudah bisa melupakan masa lalu  dan aku memulai hidup baru dengan pria baru yang benama fin.

Sewaktu semester 1 aku bertemu dengannya dikelas  ia meinjam sebuah catatan kepadaku. Setiap hari kami selalu bersama-sama melakukan kegiatan sampai sampai satu kelas terheran heran dengan sikap kita memprivasikan status kita.

Hingga 1 semester berlalu pun akhirnya semua tahu tentang hubunganku dengannya dan aku pun dengannya tetap menjalin hari hari seperti biasanya. Tetapi sayang, aku tidak pernah memerhatikan fin selalu, fin  orang yang menyebalkan bagiku. tapi lama kelamaan hal yang menyebalkan itu menjadi menyenangkan ketika ia bisa memahami perasaan ku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar