Kamis, 22 Januari 2015

Love LIfe Laugh




Pagi ini ujian dimulai, kelas masih sepi . belum ada seorangpun yang datang kearah ruang kelas yang kutempati. Sambil menunggu akupun sambil belajar disebuah bangku depan kelas .
setelah  30 menit aku menunggu, siswapun mulai berdatangan untuk mengiuti ujian. Saat bell berbunyi seluruh siswa diperbolehkan masuk dalam ruangan yang telah ditentukan. Saat itu siswa kelasku bergabung dengan anak ipa, aku duduk bersama seorang lelaki.
Ujianpun  dimulai akupun mulai menulis jawaban diselembar kertas kosong yang harus kukerjakan. Sebagian yang kubisa kerjakan sebagian kulihat jawaban di kertas kecil yang kuselipkan ditempat pensil  atau bisa disebut (kebetan). Akupun enjoy menyalin jawaban . bell pun berbunyi kelas ujian pun dibubarkan . aku langsung mengumpulkan jawabanku lalu bergegas  membereskan papan ujian  dan tempat pensilku. Akupun bersalaman dengan pengawas kelas lalu keluar. Dan jawaban contekan tadipun ku lecak dan kubuang ditempat sampah.
Aku pun pergi menghampiri kelas pacar ku  sambil menunggu dia keluar dari kelasnya . dia pun keluar kami pun pulang .
Setelah bertahun tahun kami lewati hari-hari selama sekolah akhinya suatu masalah besar yang harus dihadapi tiba-tiba hubungan kita  harus berakhir .
Disaat masalahku datang ,seseorang hadir memberikan suatu semangat agar aku tidak menyerah menjalani hidup. Dan aku menceritakan semua masalahku kepadanya
“iya ngerti ko gue times change ko. Nanti juga bakalan kebalik, emang pertama yang sakit cewek dulu baru deh pas lu dah lupa sama dia, dia baru kangen sama lo, biasanya sih gitu”
Berhari-haripun berlalu akupun melupakan semua yang telah terjadi . setiap malam kami saling berkirim pesan melalui bbm, kita tertawa bersama sampai aku pun lupa rasa sakitku. Hingga lupa waktu setiap ku berbincang dengannya.
Dia yang selalu membuatku tersenyum ketika aku membayangkannya , dia yang sering membuatku tertawa dalam hati ketika mengingat percakapan bersamanya, dia yang membuat jantungku berdebar cepat saat kurangkai tatapan matanya yang hangat didalam benakku.
Pagi hari kulihat dia sedang termenung dibangku depan sekolah, aku segera menghampirinya, bahu laki-laki itu kucolek, ku bangkukan dia dari sebuah lamunan. “lagi mikirin apa?”
“Eh…” dia menatapku, tatapan yang setiap harinya selalu kurindu. “sejak kapan kamu disini?”
“barusan kok”. Kupasang senyuman paling manis, duduk disampingnya.
Wajahnya yang polos, tingkah lakunya yang sederhana, dan bahasa tubuhnya yang tak banyak tingkah membuatku semakin percaya bahwa perasaan yang kupunya tumbuh tanpa paksaan, semua megalir begitu saja.
”boleh aku Tanya sesuatu?” dia menatapku dengan tatapan tajam
“Tanya apa?”
“sebenernya gue suka sama lu, apa lu mau jadi cewek gue?”
Persaankupun merasa gembira ketika ku dengar pernyataan darinya . akupun menghela nafas
“hemm , gue juga sebenernya suka”
“suka apa”
“hmm ya.. suka sama lo”
Aku selalu takut kehilangan dia, sosok yang belum pernah kumiliki.  Aku tak selalu disampingnya, tak selalu bertukar kabar dengannya . tapi rindu yang seperti punya kendali khusus. Aku tidak bisa menolak untuk mencintai dan merindukannya.
Jawaban tadi sedikit membuatku merasa deg-deg an. Aku datang dengan perasaan menggebu dan harus berhadapan dengan fakta sederhana, setatus sebagai teman kini menjadi pacar. Rasanya aku mau meledak sangking merasa gembiranya. Aku senang melihat orang yang kucintai berada disampingku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar