Pagi ini ujian dimulai, kelas
masih sepi . belum ada seorangpun yang datang kearah ruang kelas yang
kutempati. Sambil menunggu akupun sambil belajar disebuah bangku depan kelas .
setelah 30 menit aku menunggu, siswapun mulai
berdatangan untuk mengiuti ujian. Saat bell berbunyi seluruh siswa
diperbolehkan masuk dalam ruangan yang telah ditentukan. Saat itu siswa kelasku
bergabung dengan anak ipa, aku duduk bersama seorang lelaki.
Ujianpun dimulai akupun mulai menulis jawaban diselembar
kertas kosong yang harus kukerjakan. Sebagian yang kubisa kerjakan sebagian
kulihat jawaban di kertas kecil yang kuselipkan ditempat pensil atau bisa disebut (kebetan). Akupun enjoy
menyalin jawaban . bell pun berbunyi kelas ujian pun dibubarkan . aku langsung
mengumpulkan jawabanku lalu bergegas
membereskan papan ujian dan
tempat pensilku. Akupun bersalaman dengan pengawas kelas lalu keluar. Dan
jawaban contekan tadipun ku lecak dan kubuang ditempat sampah.
Aku pun pergi menghampiri kelas
pacar ku sambil menunggu dia keluar dari
kelasnya . dia pun keluar kami pun pulang .
Setelah bertahun tahun kami
lewati hari-hari selama sekolah akhinya suatu masalah besar yang harus dihadapi
tiba-tiba hubungan kita harus berakhir .
Disaat masalahku datang
,seseorang hadir memberikan suatu semangat agar aku tidak menyerah menjalani
hidup. Dan aku menceritakan semua masalahku kepadanya
“iya ngerti ko gue times change
ko. Nanti juga bakalan kebalik, emang pertama yang sakit cewek dulu baru deh
pas lu dah lupa sama dia, dia baru kangen sama lo, biasanya sih gitu”
Berhari-haripun berlalu akupun melupakan
semua yang telah terjadi . setiap malam kami saling berkirim pesan melalui bbm,
kita tertawa bersama sampai aku pun lupa rasa sakitku. Hingga lupa waktu setiap
ku berbincang dengannya.
Dia yang selalu membuatku
tersenyum ketika aku membayangkannya , dia yang sering membuatku tertawa dalam
hati ketika mengingat percakapan bersamanya, dia yang membuat jantungku
berdebar cepat saat kurangkai tatapan matanya yang hangat didalam benakku.
Pagi hari kulihat dia sedang
termenung dibangku depan sekolah, aku segera menghampirinya, bahu laki-laki itu
kucolek, ku bangkukan dia dari sebuah lamunan. “lagi mikirin apa?”
“Eh…” dia menatapku, tatapan yang
setiap harinya selalu kurindu. “sejak kapan kamu disini?”
“barusan kok”. Kupasang senyuman
paling manis, duduk disampingnya.
Wajahnya yang polos, tingkah
lakunya yang sederhana, dan bahasa tubuhnya yang tak banyak tingkah membuatku semakin
percaya bahwa perasaan yang kupunya tumbuh tanpa paksaan, semua megalir begitu
saja.
”boleh aku Tanya sesuatu?” dia
menatapku dengan tatapan tajam
“Tanya apa?”
“sebenernya gue suka sama lu, apa
lu mau jadi cewek gue?”
Persaankupun merasa gembira
ketika ku dengar pernyataan darinya . akupun menghela nafas
“hemm , gue juga sebenernya suka”
“suka apa”
“hmm ya.. suka sama lo”
Aku selalu takut kehilangan dia,
sosok yang belum pernah kumiliki. Aku
tak selalu disampingnya, tak selalu bertukar kabar dengannya . tapi rindu yang
seperti punya kendali khusus. Aku tidak bisa menolak untuk mencintai dan
merindukannya.
Jawaban tadi sedikit membuatku
merasa deg-deg an. Aku datang dengan perasaan menggebu dan harus berhadapan
dengan fakta sederhana, setatus sebagai teman kini menjadi pacar. Rasanya aku
mau meledak sangking merasa gembiranya. Aku senang melihat orang yang kucintai
berada disampingku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar