Nama Jurnal
|
E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana
|
Volume / Halaman
|
Vol 6 / 274-286
|
Nama Penulis
|
Ni Kadek Intan Nuariyanti dan Ni Made Adi Erawati
|
Judul Jurnal
|
ANALISIS KOMPARATIF KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN
SESUDAH KONVERSI KE IFRS
|
Tanggal Jurnal
|
2014
|
Tujuan Penelitian
|
Untuk menganalisis perbedaan
kinerja perusahaan sebelum dan sesudah konversi ke IFRS.
|
Metode Penelitian
|
Penelitian ini menggunakan data kuantitatif yang berupa
laporan keuangan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk, dengan pengumpulan data
sekunder melalui situs resmi Bursa efek Indonesia yaitu www.idx.co.id atau
metode observasi non partisipan Populasi dalam penelitian ini sektor
perbankan yang go publik. Sementara sampel dalam penelitian ini adalah PT.
Bank Mandiri (Persero) Tbk. Metode penentuan sampel yang digunakan adalah
teknik
sample jenuh yaitu teknik sampling bila semua anggota
populasi digunakan sebagai sampel. Untuk mengetahui persentase bobot
nilai rasio-rasio keuangan dapat menggunakan acuan sesuai dengan standar
ketentuan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia namun, dengan
memilih beberapa rasio yang dipengaruhi oleh penerapan
IFRS antara lain sebagai berikut:
Rasio likuiditas
Rasio rentabilitas
Rasio solvabilitas
|
Variabel Penelitian
|
Kinerja perusahaan sebagai variabel terikat (Y)
dan konversi ke IFRS sebagai variabel bebas (X)
|
Hasil Penelitian
|
Berdasarkan hasil perhitungan dan hasil komparasi rasio
keuangan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk antara periode sebelum konversi IFRS
(2002-2006) dengan periode setelah konversi IFRS (2008-2012) memiliki
perbandingan dinilai dengan perhitungan rasio-rasio keuangan. Hal ini
disebabkan oleh beberapa hal pokok yang diatur atau disebabkan oleh penerapan
konversi IFRS yaitu:
a. Penilaian dan pengukuran assets.
b. Pengakuan biaya research and development.
|
Kesimpulan Penelitian
|
Berdasarkan hasil perhitungan maupun hasil komparasi
rasio keuangan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk sebelum konversi IFRS dengan
periode setelah konversi IFRS diperoleh simpulan sebagai berikut: Terdapat
perbedaan kinerja bank Mandiri yang dinilai dari Loan to Assets ratio, Return
on Assets serta Debt to Equity Ratio antara periode sebelum konversi IFRS
dengan periode setelah konversi IFRS. Perbedaan kinerja antara periode
sebelum konversi IFRS dengan periode setelah konversi IFRS disebabkan oleh
hal-hal sebagai berikut: penerapan prinsip penilaian assets yang menggunakan
basis fair value atau nilai wajar untuk periode setelah konversi IFRS, metode
pengakuan biaya reasearch an development yang tidak lagi dikapitalisasi.
|
Pendapat Mengenai Jurnal
|
Jurnal ini cukup menarik dengan memaparkan pembahasan
yang lengkap sehingga memberikan informasi yang sangat bermanfaat terkait
dengan komparatif kinerja perusahaan sebelum dan sesudah konversi ke IFRS
|
Rabu, 29 Maret 2017
Tugas Review 4 (Akuntansi Komparatif Amerika dan Asia)
Tugas Review 3 (Akuntansi Komparatif Eropa)
Nama Jurnal
|
Jurnal Manajemen & Kewirausahaan
|
Volume / Halaman
|
Vol. 5, No. 1/ 1 – 16
|
Nama Penulis
|
Devie
|
Judul Jurnal
|
Mengkaji Peluang Pasar Internasional Melalui Kinerja
Ekonomi Negara-Negara Uni Eropa
|
Tanggal Jurnal
|
Maret 2003
|
Tujuan Penelitian
|
Untuk melihat peluang memasuki pasar Uni eropa dengan
melihat kinerja keuangan negara negara yang tergabung dalam EU yang diukur
dari indikator ekonomi negara-negara tersebut.
|
Metode Penelitian
|
Teknik Analisis : Analisis Kuantitatif Deskriptif
|
Variabel Penelitian
|
- Variabel independen : Mengukur Gross Domestic
Product
(GDP)
- Variabel dependen : kinerja keuangan negara negara yang
tergabung dalam EU
|
Hasil Penelitian
|
Berdasarkan eksplorasi data indikator ekonomi EU sampai
dengan tahun 2001 terungkap bahwa negara EU merupakan tujuan pasar dengan
peluang yang cukup besar bagi negara diluar anggota termasuk Indonesia yang
memeliki hubungan ekonomi dengan EU. Peluang ini berdasarkarkan indikator
ekonomi GDP terbesar kedua setelah Amerika Serikat, dan 70,74% dikontribusi
oleh perdagangan internasional melalui kegiatan ekspor-impor, selain itu
indikator pertumbuhan ekonomi 1,5% lebih tinggi dari negara Amerika Serikat,
diikuti dengan angka GDP perkapita yang tinggi, populasi penduduk menduduki
ukuran terbesar ketiga setelah China dan India, dan bagi Indonesia terlihat
nilai tukar euro terhadap rupiah yang cukup stabil. Negara EU yang mempunyai
peluang pasar lebih besar untuk dimasuki adalah Irlandi, Luxemborg, dan
Finlandia. Peluang pasar ini akan meningkat lagi dimasa yang akan datang jika
10 kandidat anggota EU dengan kinerja ekonomi yang baik kecuali Turkey
menjadi anggota tetap.
|
Kesimpulan Penelitian
|
Dengan melihat indikator ekonomi
maka dapat dibuat garis besar bahwa :
1. Besarnya proporsi perdagangan
Internasional terhadap angka GDP menunjukan negara Uni Eropa makin membuka
diri dan menggantung aktivitas ekonomi negara tersebut dengan negara lain.
2. Secara keseluruhan ekonomi
dunia mengalami penurunan tingkat pertumbuhan ekonomi, khusunya Amerika
Serikat. Tetapi Negara yang tergabung dalam uni eropa (EU) menunjukan
penurunan yang lebih kecil.
3. Peluang untuk memasuki pasar
Eropa dapat dilakukan baik dengan ekspor maupun investasi langsung.
Perdagangan Indonesia dengan negara Uni Eropa mengalami surplus neraca
perdagangan, bahkan menduduki peringkat pertama dalam total ekspor Indonesia.
Walaupun tanpa mengetahui negara mana saja melakukan investasi langsung ke
negara Uni Eropa, data menunjukan peningkatan investasi langsung di negara
Uni Eropa yang berarti semakin banyak negara di luar Eropa yang melihat sisi
positip pasar di EU. Hal ini merupakan peluang bagi Indonesia untuk
melakukan investasi langsung.
4. Dibanding dolar mata uang
pondsterling dan Euro cenderung memiliki volatilitas yang lebih rendahm, hal
ini berdampak pada lebih kecilnya resiko bertransaksi dengan Euro dan
pondsterling.
5. Tingkat GDP per kapita yang
lebih tinggi dari Indonesia dan cenderung meningkat walaupun secara total GDP
mengalami penurunan. Hal ini merupakan peluang, karena terjadi peningkatan
daya beli masyarakat di negara EU.
6. Populasi di negara Uni Eropa
menduduki posisi ketiga terbesar di dunia disertai dengan tingginya tingkat
GDP perkapita, merupakan pasar yang sangat besar bagi perusahaanperusahaan di
luar EU termasuk Indonesia
7. Pasar Eropa akan makin menarik pada tahun 2004 dengan
masuk 13 negara kandidat yang secara pertumbuhan ekonomi lebih tinggi
dibanding negara Uni Eropa, sehingga merupakan peluang pasar bagi negara lain
termasuk Indonesia.
|
Pendapat Mengenai Jurnal
|
Jurnal ini cukup baik pembahasannya, serta menambah
wawasan mengenai peluang pasar internasional melalui kinerja ekonomi
negara-negara Uni Eropa.
|
Tugas Review 2 (Perkembangan Akuntansi Internasional)
Nama Jurnal
|
Jurnal Akuntansi dan Manajemen
|
Volume / Halaman
|
Volume 6 No. 1 / 67 – 77
|
Nama Penulis
|
Gustina
|
Judul Jurnal
|
Studi Analisis Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia
|
Tanggal Jurnal
|
Juni 2011
|
Tujuan Penelitian
|
Tujuan dari penelitianini adalah menganalisis kinerja perbankan syariah di Indonesia sebagai negara yang
memiliki populasi besar dari Muslim di dunia.
|
Metode Penelitian
|
Teknik Pengumpulan Data : Studi Pustaka
Teknik Analisis : Analisis Deskriptif Kualitatif
|
Variabel Penelitian
|
- Variabel independen : Penerapan sistem akuntansi syariah
- Variabel dependen : kinerja perbankan syariah
|
Hasil Penelitian
|
Performance yang ditunjukkan oleh perbankan shariah
Indonesia masih tergolong sangat kecil jika dibandingkan dengan negara
tetangga yang juga terkena imbas krisis seperti Malaysia.Dengan dana awal
perbankan shariah sebesar RM 400 ribu pada 19833, total asset sector ini
bertumbuh sangat cepat, hingga akhir tahun 2004 telah berlipat ganda menjadi
RM 95 juta4 dengan 10.5% pangsa pasar dalam perbankan5. Ini menunjukkan dalam
kurun waktu yang sama (hampir 20 tahun) performance perbankan shariah
Malaysia sangat jauh meningkat dibanding Indonesia.Padahal Indonesia adalah
Negara denganjumlah orang muslim yang banyak jika dibandingkan dengan
Malaysia. Dan Indonesia sudah harus bersaing tidak hanya dengan Malaysia
tetapidengan Negara lainnya. Sesungguhnya islam sangat mendorong umatnya
untuk saling bersaing karena dibalik itu akan tercipta kinerja / performance
yang semakin baik jika bersaing secara positif. Dan untuk mencapai market
share yang luas dan berkembang Indonesia harus memiliki skill dan kemampuan
yang sesuai.
|
Kesimpulan Penelitian
|
Banyaknya kendala yang harus sama-sama dihadapi oleh pihak
terkait seperti pihak perbankan, pemerintah, dan masyarakat termasuk kaum
ulama dan usahawan Muslim harus mendorong kita untuk berikhtiar lebih kuat
dan giat agar iklim perekonomian Islam seperti yang didambakan oleh seluruh
umat dapat terlaksana.
|
Pendapat Mengenai Jurnal
|
Prospek perbankan syariah sangat menjanjikan di
indonesia dalam memberikan kontribusi pada perekonomian bangsa dan negara
maka perlu supportbdari semua elemen masyarakat dan Negara terkait
perkembangan Perbankan Syariah.
|
Langganan:
Postingan (Atom)